Showing posts with label Misteri. Show all posts
Showing posts with label Misteri. Show all posts

Ini Alasan Kenapa Tali Pocong Harus Di Lepas



CelotehanAkhwat - Masyarakat kerap kali menciptakan mitos-mitos yang akhirnya berkembang dan dipercaya secara turun temurun. Salah satu mitos yang berkembang adalah tentang jenazah yang menjadi hantu gentayangan karena kain kafan atau tali pocongnya tidak dilepas. Bahkan karena begitu populer di masyarakat, cerita tentang tali pocong kerap kali menjadi inspirasi dalam produksi film horor di tanah air.

Lantas benarkah jenazah yang tidak dilepas tali pocongnya akan gentayangan menjadi hantu? Pemahaman ini penting diketahui agar tidak berkembang mitos atau Khurafat yaitu menghubungkan suatu peristiwa yang terjadi dengan suatu perkara yang menutup akal. Lalu bagaimana kajian Islam secara syariah terkait melepas tali pocong setelah jenazah dikuburkan?

Melepas tali ikatan kain kafan setelah dikuburkan dianjurkan oleh sebagian besar ulama. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW melepaskan ikatan kain kafan dari jenazah Nu’aim bin Mas’ud saat dimasukan ke dalam kubur.  Demikian dengan apa yang diriwayatkan oleh al Atsram dari Ibnu Mas’ud berkata, ”Apabila kalian memasukan mayit kedalam lahad maka lepaslah ikatannya.” (Markaz al Fatwa No. 57585).

Sementara itu Imam Ar-Romli dalam kitabnya yang berjudul Nihayatul Muhtaj mengatakan, “Bila mayat sudah diletakkan di kubur, maka dilepaslah segenap ikatan dari tubuhnya berharap nasib baik yang membebaskannya dari kesulitan di alam Barzah, karenanya, makruh hukumnya bilamana ada sesuatu yang mengikat bagian tubuh jenazah baik jenazah anak-anak maupun jenazah dewasa,”

Berdasarkan referensi di atas dianjurkan untuk membuka ikatan kain kafan yang ada di kepala atau di kedua kaki. Akan tetapi dilarang untuk membuka wajah si mayit karena tidak ada hukum yang mendasarinya. Membuka wajah mayit hanya dibenarkan jika mayit tersebut meninggal dalam keadaaan ihram, pasalnya Allah SWT akan membangkitkannya kelak di hari kiamat dalam keadaan membaca Talbiyah (sedang mengerjakan haji).

Berdasarkan riwayat Imam Muslim  dikisahkan bahwa ada seorang pria jatuh dari onta lalu patah lehernya dan meninggal. Rasulullah SAW pun bersabda yang artinya : “Mandikanlah ia dengan air yang dicampur dengan daun bidara, kemudian kafani dengan kedua kain ihramnya, dan jangan tutupi kepalanya, karena Allah akan membangkitkannya kelak di hari kiamat dalam keadaan membaca Talbiyah (sedang mengerjakan haji).”

Sementara itu terkait anggapan orang-orang apabila ikatan-ikatan tali kafan tidak dilepaskan maka mayat itu akan bangun lagi atau menjadi pocong adalah anggapan kurafat yang tidak memiliki dasar hukum didalam agama bahkan bertentangan dengan aqidah islam.

Pada hakikatnya, seorang muslim yang sudah meninggal kembali ke Rahmatullah tanpa membawa apa-apa. Orang yang sudah meninggal, harus perlu dilepas semua yang melekat ditubuhnya, seperti pakaian luar-dalam, sepatu, dasi dan benda-benda bersifat duniawi lainnya. Tak hanya pakaian, perlu juga melepas apa saja yang menggantung, tersemat, atau melingkar seperti kalung, cincin, gelang, atau anting termasuk tali ikat kain kafan. 




Sumber : http://www.ukhtiindonesia.com

Foto Cewek Berbikini ini Sangat Menakutkan, Coba Kamu Lihat Dengan Teliti Ada Sesuatu Yang Aneh



CelotehanAkhwat - Baru-baru ini netizen dihebohkan kembali dengan foto yang menampakan penampakan mengerikan yang tak sengaja terekam oleh kamera.

Foto tersebut adalah foto seorang wanita yang memakai bikini s3ks1. Tapi bukan bikini s3ks1nya loh yang menarik perhatian ribuan netizen, tetapi pemandangan di belakangnya itu yang membuat heboh netizen.

Jika dilihat selintas, foto itu memang terlihat biasa saja, bahkan sama saja  seperti foto yang lainnya. Namun, jika dilihat dengan teliti, maka kamu akan menemukan pemandangan yang mengerikan di belakang wanita berbikini itu.

Pemandangan mengerikannya adalah ada seekor ikan hiu putih dengan mulut terbuka lebar yang seolah terlihat ingin melahap wanita berbikini tersebut.

Seperti dilansir Tribunnews.com, wanita itu pun sepertinya tidak menyadari jika ada ikan hiu putih di belakangnya yang mengikutinya dan mau menelannya itu.

Foto ini pun berhasil disukai sebanyak 7.572 netizen, dan dikomentari sebanyak 424.756 netizen. Foto ini berhasil masuk menjadi salah satu dari 10 foto yang diunggah ke media sosial.

sumber : palingseru

Dari Papan Hingga Kuntilanak, Asal Usul Nama Tempat di Indonesia yang Banyak Orang Tidak Tahu



CelotehanAkhwat - Banyak kota di Indonesia yang mungkin anda sudah jelajahi, tapi sejauh mana anda mengenal kota-kota tersebut, atau setidaknya sejarah nama-namanya?

Melalui tulisan di bawah ini, yangunik sajikan 7 asal usul nama tempat di Indonesia yang layak anda ketahui.

1. Samarinda (Kalimantan Timur)
Kota ini dinamai Samarinda, bukan karena banyak gadis bernama Rinda, tapi berawal dari kata “Sama Rendah”.

Awal mulanya di kota ini banyak penduduk yang berasal dari latar belakang yang sama, baik penduduk asli maupun pendatang.

Kaum pendatang didominasi orang-orang Bugis dari Sulawesi Selatan, yang bersama-sama orang Wajo membangun pemukiman di sepanjang sungai Mahakam.

Saat itu tempat tinggal mereka masih berupa rumah rakit yang harus berdiri “Sama Rendah”.

Lama kelamaan “Sama Rendah” ini menjadi Samarinda.


2. Salatiga (Jawa Tengah)
Salah satu legenda menceritakan bahwa asal usul kota “Salatiga” diinspirasi oleh 3 orang perampok yang mencoba merampok Sunan Kalijaga yang tengah berada dalam perjalanan.

Versi lain menyebutkan kota ini dinamakan Salatiga karena ada tiga orang yang telah berbuat salah yaitu Adipati Pandanarang, Nyai Pandanarang, dan perampok.


3. Pontianak (Kalimantan Barat)
Kata “Pontianak” adalah Bahasa Melayu untuk Kuntilanak.

Disebut demikian karena menurut mitos, sebuah rombongan yang dipimpin oleh Syarif Abdurrahman sering diganggu oleh hantu kuntilanak ketika menyusuri Sungai Kapuas.

Bahkan Syarif terpaksa melepaskan tembakan meriam untuk mengusir hantu kuntilanak tersebut.


4. Banyuwangi (Jawa Timur)
Konon, dahulu kala wilayah ujung timur Pulau Jawa ini dipimpin oleh seorang raja yang bernama Prabu Sulahkromo.

Ia tergila-gila pada Sri Tanjung, istri patihnya sendiri, yang bernama Patih Sidopekso.

Karena Sri Tanjung tetap menolak cintanya, ia memfitnah Sri Tanjung dan mengatakan pada Sidopekso kalau dirinya telah berbuat serong.

Sidopekso murka lalu membunuh istrinya sendiri, lalu membuang mayatnya ke sungai.

Tak lama kemudian, dari sungai keluar wangi harum.

Banyu=air, wangi=harum.

Sejak saat itulah daerah itu disebut sebagai Banyuwangi.


5. Malang (Jawa Timur)
Ada legenda mengatakan Malang berasal dari kata “Membantah” atau “Menghalang-halangi” (dalam bahasa Jawa berarti Malang).

Saat itu, Sunan Mataram yang ingin meluaskan pengaruhnya ke Jawa Timur telah mencoba untuk menduduki daerah Malang.

Penduduk daerah itu melakukan perlawanan perang yang hebat.

Karena itu Sunan Mataram menganggap bahwa rakyat daerah itu menghalang-halangi, membantah atau malang atas maksud Sunan Mataram.

Sejak itu pula daerah tersebut bernama Malang.


6. Balikpapan (Kalimantan Timur)
Legenda menyebut pada tahun 1739, Sultan Muhammad Idris dari Kerajaan Kutai, memerintahkan kepada pemukim-pemukim di sepanjang Teluk Balikpapan untuk menyumbang bahan bangunan guna pembangunan istana baru di Kutai lama.

Sumbangan tersebut berupa penyerahan sebanyak 1000 lembar papan yang diikat menjadi sebuah rakit yang dibawa ke Kutai Lama melalui sepanjang pantai.

Setibanya di Kutai lama, ternyata ada 10 keping papan yang kurang (terlepas selama dalam perjalanan) dan hasil dari pencarian menemukan bahwa 10 keping papan tersebut terhanyut dan timbul disuatu tempat yang sekarang bernama “Jenebora”.

Dari peristiwa inilah nama Balikpapan itu diberikan (dalam istilah bahasa Kutai “Baliklah – papan itu” atau papan yang kembali yang tidak mau ikut disumbangkan).

Ini versi yang dimuat di balikpapan.go.id.


7. Bandung (Jawa Barat)
Legenda menyebutkan nama “Bandung” berasal dari sebuah kendaraan air yang terdiri dari dua perahu yang diikat berdampingan yang disebut perahu bandung yang digunakan oleh R.A. Wiranatakusumah II, untuk melayari sungai Citarum dalam mencari tempat kedudukan kabupaten yang baru untuk menggantikan ibukota yang lama di Dayeuhkolot.

Nah, itu dia 7 asal usul nama kota di Indonesia!

Ada lagikah sejarah nama kota yang perlu kami ketahui?

Silakan anda bagikan juga sejarah kota anda misal ...

Makassar, Ambon, Manado, Aceh, Medan dll.

sumber : yangunik

Bikin Ngeri!! Beredar Foto di Twitter, Foto Selfie ini Bikin Netizen Merinding Ngeri!



CelotehanAkhwat - Sebuah foto selfie yang diunggah oleh akun @itsthemans pada 28 Maret 2016, menarik perhatian banyak pengguna Twitter.

Foto selfie pasangan pria dan wanita ini nampaknya biasa-biasa saja.

Tapi melihat latar belakangnya, membuat netizen bergidik ngeri.

Ya, ada yang aneh dalam foto ini.



Bila anda memperhatikan bayangan di latar belakang foto ini, bayangan si wanita ikut menoleh ke arah kamera.

Postingan dari @itsthemans ini menjadi viral.

Tak kurang sudah di rewteet lebih dari 15.000 kali, dan mendapat like dari 9.000 pengguna Twitter.

Tak kurang dari netizen yang mengatakan kepada pemilik akun @itsthemans, bahwa gara-gara postingannya, ia kini menjadi terkenal.

Dari bahasa yang digunakannya, akun @itsthemans menggunakan bahasa Belanda.

Yang menarik, akun @itsthemans mengatakan foto ini berasal dari Indonesia.

Meski demikian, ada juga netizen dengan akun @wiyaaa, mengatakan bahwa foto ini adalah foto orang Malaysia.

Sayang si pemilik akun tidak menjelaskan banyak hal soal foto selfie ini.

Banyak netizen yang meragukan keasliannya, dan menduga bahwa foto ini sudah mengalami rekayasa digital. (Daily Mirror)

sumber : suryamalang

Terkuak!! Kenapa Ada Mayat Di atas Kubah Masjid Nabawi..



CelotehanAkhwat - Qubbatul Khadhra’ (kubah hijau) yang berkesan megah di Masjid Nabawi berguna menaungi kuburan jasad Rasul Saw yang mulia didampingi ke-2 sahabatnya sekalian mertuanya yakni Abu Bakar Siddiq ra, dan Umar bin Khattab ra.

Tempat itu dahulunya adalah tempat tinggal tuan Rasul Saw sebab tiap-tiap Rasul yang diutus oleh Allah Swt dikuburkan dimana dianya meninggal dunia. Seperti sabda Nabi Saw : Tidak dicabut nyawa seseorang Nabi juga tetapi dikebumikan di mana dianya meninggal dunia. (HR. Ibnu Majah)

SILAHKAN SIMAK DAN BANTU TOLONG SEBARKAN YA INI BUAT PERINGATAN!!

Histori menceritakan, saat Nabi sampai di Madinah, pertama sekali ditangani Nabi Saw adalah bangun Masjid Nabawi dengan beli tanah seharga 10 dinar milik dua orang anak yatim Sahl dan Suhail berkapasitas 3 x 30 m

Bangunan yang simpel itu cuma berdindingkan tanah yang dikeringkan, bertiangkan pohon kurma dan beratapkan pelepah kurma. Samping Timur bangunan Masjid Nabawi di buat tempat tinggal Nabi Saw, dan samping Barat di buat ruang untuk beberapa orang miskin dari golongan Muhajirin yang selanjutnya tempat itu di kenal dengan tempat ahli Suffah (sebab mereka tidur berbantalkan pelana kuda).

Baru pada th. ke-7 H, Nabi mengadakan butuhasan Masjid Nabawi ke arah Timur, Barat, dan Utara jadi berupa bujursangkar 45 x 45 m dengan luas meraih 2. 025 m2 dan program periode panjang untuk membutuhas Masjid Nabawi sejenis yang kami saksikan saat ini ini diisyaratkan oleh Nabi Saw dengan sabdanya mendekati meninggal dunia : “Selayaknya kami membutuhas masjid ini”.

Sampai pada th. ke-17 H, Amirul Mukminin Umar bin Khattab khalifah ke-2, membutuhas ke arah Selatan dan Barat semasing 5 m dan ke Utara 15 m, dan dilanjutkan oleh Usman bin Affan khalifah ketiga membutuhas ke arah Selatan, Utara dan Barat semasing 5 m pada th. ke-29 H.

Pada akhirnya pada saat Khalifah Anak cucu Umayyah Al-Walid bin Abdul Malik pada th. 88 H, membutuhas ke semuanya sisi Masjid Nabawi termasuk ke arah Timur (tempat tinggal Nabi) dan kamar-kamar isteri Nabi

(hujurat) jadi makam Nabi Muhammad Saw, Abu Bakar Siddiq, dan Umar bin Khattab termasuk step dari masjid dan ada didalam masjid yang terlebih dulu terpisah dari masjid

sumber : yangunik

[BACA SENDIRIAN KALAU BERANI] Kisah Tragis Dibalik Lagu Nina Bobo...



CelotehanAkhwat - Satu lagu dengan bait sederhana yang digunakan banyak orang tua untuk mengantar tidur anak - anaknya. Keliatan tidak ada yang ganjil dari lagu itu, tapi pernahkah anda coba bertanya pada seseorang tentang siapakah gadis bernama Nina dari lagu tersebut?

Beberapa dekade setelah kedatangan Cornelis de Houtmen di Banten, warga negara Belanda dari berbagai kalangan sudah memenuhi pulau Jawa dan pulau - pulau lainnya. Alkisah seorang gadis belia asal Belanda bernama Nina Van Mijk. Gadis yang berasal dari keluarga komposer musik klasik sederhana yang menetap di Nusantara untuk memulai hidup baru karena terlalu banyak saingan musisi di Belanda

Hidup Nina berjalan normal seperti orang - orang Belanda di Nusantara pada umumnya, berjalan - jalan, bersosialisasi dengan penduduk pribumi, dan mengenal budaya Nusantara. Kedengaran indah memang, tapi semenjak kejadian aneh itu keadaan menjadi berbanding terbalik. Kejadian aneh itu terjadi pada suatu malam badai, petir tak henti - hentinya saling bersahutan. Dari alam kamarnya Nina menjerit keras sekali, diikuti suara vas bunga yang terjatuh dan pecah. Ayah, ibu serta pembantu keluarga Nina mengambur kedalam kamar Nina. Pintu terkunci dari dalam, akhirnya pintu itu didobrak oleh ayah Nina.

Dan satu pemandangan mengerikan disaksikan oleh keluarga itu, terlihat diranjang tidur Nina melipat tubuhnya kebelakang persis dalam posisi kayang merayap mundur sambil menjerit - jerit dan sesekali mengumpat - ngumpat dengan bahasa Belanda. Rambutnya yang lurus pirang menjadi kusut tak keruan, kelopak matanya menghitam pekat. Itu bukan Nina, itu adalah jiwa jahat yang bersemayam ditubuh Nina. Nina kerasukan.

Sudah seminggu berlalu semenjak malam itu, Nina dipasung didalam kamarnya. Tangannya diikat dengan seutas tambang. Keadaan Nina kian memburuk, tubuhnya semakin kurus dan pucat. Ibu Nina hanya bisa menangis tiap malam ketika mendengar Nina menjerit - jerit. Ayah Nina tidak tahu harus berbuat apa karena kejadian aneh seperti ini tidak pernah diduganya. Karena putus asa dan tidak tahan melihat keadaan anaknya, ayah Nina pulang ke Belanda sendirian meninggalkan anak dan istrinya di Nusantara. Pembantu rumanya pun pergi meninggalkan rumah itu karena takut. Tinggalah Nina yang dipasung dan Ibunya di satu rumah tak terurus.

Kembali lagi pada satu malam badai, namun aneh, kala itu terdengar Nina tidak lagi menjerit - jerit. Kamarnya begitu hening. Perasaan ibu Nina bercampur aduk antara bahagia dengan takut. Bahagia bila ternyata anaknya sudah sembuh, tetapi takut bila ternyata anaknya sudah....meninggal

Ibu Nina mengintip dari sela - sela pintu kamar Nina, dan ternyata Nina sedang duduk tenang diatas ranjangnya. Tak berkata apa - apa tapi sejurus kemudian dia menangis sesengukan. Ibu Nina langsung masuk kedalam kamarnya dan memeluk Nina erat - erat dan melepas tali tambang yang melilit tangannya. Sambil menangis Nina berkata

"Ibu.... aku takut...." Lalu ibunya menjawab sambil menangis pula
"Tak apa nak, Ibu ada disini. Kamu tidak perlu takut lagi. Ayo kita makan bersama"
“Aku tidak lapar, tetapi bolehkah aku meminta sesuatu?”
“Apapun nak...! apapun.....!!”
“Aku ngantuk, rasanya aku akan tertidur sangat pulas. Mau kah ibu nyanyikan sebuah lagu pengantar tidur untukku?”
Ibu Nina terdiam, agak sedikit tidak percaya dari apa yang didengar anaknya. Tapi kemudian ibu Nina berkata sambil mencoba tersenyum.
“Baiklah, ibu akan menyanyikan sebait lagu.”
Saya yakin anda sudah tahu lagu apa yang dinyanyikan oleh Ibu Nina. Setelah sebait lagu itu Nina terlelap damai dengan kepala dipangkuan ibunya, wajah anggunnya telah kembali. Ibu Nina menghela nafas lega, anaknya telah tertidur pulas.

Tapi.....

Nina tidak bergerak sedikit pun, nafasnya tidak terdengar, denyut nadinya menghilang, aliran darahnya berhenti. Nina telah tertidur benar – benar lelap untuk selamanya dengan sebuah lagu ciptaan ibunya sebagai pengantar kepergian dirinya setelah berjuang melawan penderitaan.

Konon katanya ketika anda menyanyikan lagu ini untuk pengantar tidur anak – anak anda yang masih bayi, tepat ketika anda meninggalkan kamar tempat anak anda tertidur. Nina akan datang ke kamar anak anda dan membuat anak anda tetap terlelap hingga keesokan paginya dengan sebuah lagu.

sumber : wan abud

Kisah Perempuan Kakak Beradik Dan Selembar Kertas Ditemukan di Dekat Jenazah Keduanya



CelotehanAkhwat - Hasil penyelidikan sementara polisi atas tewasnya dua perempuan kakak beradik, Deborah Sianipar (30) dan Jenni Sianipar (29), di kamar tidur di rumah orangtua mereka di Pancoran Mas, Depok, Kamis (24/3/2016) malam, menunjukkan bahwa keduanya diduga tewas karena bunuh diri dengan motif kesulitan ekonomi.

Hal itu berdasarkan temuan selembar surat yang ditulis Jenni, sebelum keduanya tewas.

Namun dengan apakah keduanya melakukan bunuh diri, polisi masih mendalami dan memastikannya, sembari menunggu hasil otopsi kedua jenasah serta hasil pemeriksaan lab barang bukti.

Kasat Reskrim Polresta Depok Komisaris Teguh Nugroho menyebutkan dari isi surat yang ditemukan di kamar dimana keduanya ditemukan tewas, diduga kuat keduanya melakukan bunuh diri karena alasan ingin terbebas secara finansial.
"Ini yang sedang kita pastikan dan kita kroscek lagi semuanya. Terutama menunggu hasil pemeriksaan barang bukti di lab dan hasil otopsi jenasah," kata Teguh, Jumat (25/3/2016).
Dalam surat atau selembar kertas yang ditemukan di dekat jenazah keduanya, tertulis :
'Gw Jenni Septeria lahir tanggal 15 September 1987. Gw berharap saat bangun tidur besok di dalam kamar gw sudah ada duit kertas rupiah yang masih bagus layak pakai yg jumlahnya bisa membawa gw dan bora mendapatkan kebebasan finansial,'.
Teguh menuturkan, di jenazah keduanya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Selain itu, polisi menyita dua cangkir, sejumlah obat dan vitamin di antaranya minyak kayu putih, vitamin C dan lotion, serta selembar surat dan sobekan kertas di tempat sampah di kamar mereka.
"Semua yang kami temukan masih kami identifikasi di lab," katanya.
Seperti diberitakan Wartakotalive.com, dua perempuan kakak beradik, Deborah Sianipar (30) dan Jenni Sianipar (29) ditemukan tewas bersama di dalam kamar tidur di rumah orangtuanya di Jalan Melati, RT 05, RW 05, Kelurahan Depok Jaya, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Kamis (24/3/2016) malam.

Tidak ada tanda-tanda kekerasan di jenasah keduanya. Namun polisi belum dapat memastikan penyebab pasti tewasnya dua kakak beradik itu. Menurut keterangan keluarga dan kerabat, hubungan keduanya sudah seperti saudara kembar. Sampai, Jumat (25/3/2016) pagi, kepolisian masih melakukan penyelidikan penyebab tewasnya kedua korban, yang dirasa cukup aneh dan janggal ini.

Kapolresta Depok Kombes Dwiyono menuturkan, dari keterangan keluarga diketahui bahwa sang adik yakni Zeni, menderita sakit tipes beberapa hari ini.

Namun yang janggal, kata dia, sang kakak yakni Deborah yang tidak memiliki riwayat sakit juga ikut meninggal bersama adiknya di kamar itu.
"Kami sudah lakukan olah TKP, memintai keterangan keluarga dan kerabat serta membawa jenazah ke RS Polri untuk diotopsi. Namun belum dapat dipastikan penyebab tewasnya kedua kakak beradik itu," kata Dwiyono, Jumat (25/3/2016).
Menurutnya, polisi masih menunggu hasil otopsi jenazah keduanya untuk memastikan penyebab tewasanya korban.

Selain itu, polisi juga memeriksa sejumlah barang bukti yang ditemukan di dalam kamar mereka. Di antaranya memeriksa dua cangkir berisi cairan ke lab, yang diduga dikonsumsi keduanya sebelum tewas.
"Cangkir berisi cairan ini sedang kami uji ke lab. Apakah ini cairan kimia tertentu dan ada kaitannya dengan kematian korban atau tidak, kita tunggu hasil pemeriksaan lab," kata Dwiyono.
Menurutnya di kamar sang adik itu, polisi menyita dua cangkir, sejumlah obat dan vitamin di antaranya minyak kayu putih, vitamin C dan lotion.
"Juga ada sobekan-sobekan kertas di tempat sampah di kamar yang kita temukan dan masih kita identifikasi di lab," kata Dwiyono.
Karenanya, kata Dwiyono apakah kasus ini karena keduanya melakukan bunuh diri atau tidak, belum dapat disimpulkan dan masih menunggu hasil otopsi dan hasil pemeriksaan lab.
"Juga kita coba ungkap apakah ada motif lainnya dibalik tewasnya korban," kata Dwiyono.
Kepala Polsek Pancoran Mas, Komisaris Tata Irawan menyebutkan bahwa jenazah kedua korban ditemukan pertama kali oleh ayah korban, Tunggul Sianipar, Kamis malam.

Dari keterangan keluarga, diketahui awalnya kedua korban pulang ke rumah orangtuanya sekitar pukul 10.00. Mereka meminta izin untuk beristirahat dan tidur di dalam kamar mereka.

"Mereka meminta ke ayahnya untuk istirahat dan tidak diganggu. Keduanya mengunci kamar mereka," kata Tata.
Sekitar 17.00, orang tua mereka curiga karena kedua anaknya tidak juga bangun. Ia memanggil mereka namun tak direspon.
"Karena curiga, orangtua korban lalu berinisiatif memanggil menantunya, Ida Nurbaiti, yang tinggal di kawasan Beji, untuk membuka pintu kamar. Setelah didobrak keduanya ditemukan terlentang dalam keadaan tak bernyawa," kata Tata.
Menurut Tata, kedua korban memang tinggal bersama bapaknya, Tunggul Sianipar, sejak ibu mereka meninggal 2011 lalu. Keluarga sempat memanggil kepala Puskesmas Depok Jaya, untuk memastikan kondisi korban.

"Setelah dicek dokter, dipastikan kedua korban sudah meninggal sekitar dua jam usai ditemukan," katanya.
Ia menyebutkan Zeni diketahui lulusan D3 Politeknik Jakarta. Hubungan Deborah dan Zeni sangat dekat.

"Mereka seperti saudara kembar dan mempunyai hubungan batin yang kuat," kata Tata.
Saat ditemukan keduanya mengenakan pakaian lengkap.
"Semenjak ibunya meninggal, dan ayahnya sempat menikah lagi, mereka berdua menjadi pendiam dan tertutup," kata Tata.

"Pada saat ditemukan kedua korban menggunakan pakaian lengkap. Yang satu tidur melintang menggunakan rok dan satunya celana panjang dengan posisi terlentang," kata Tata.
Keluarga, kata Tata, sempat menolak saat polisi akan mengotopsi keduanya. Namun setelah diberi pengertian, keluarga menerima dan memperbolehkan kedua jenasah diotopsi.

"Kami masih selidiki penyebab pasti tewasnya korban," katanya.
sumber : ardina