Showing posts with label Kisah. Show all posts
Showing posts with label Kisah. Show all posts

Kisah Inspirasi: Izinkan Saya Berzina dengan Anak Bapak



CelotehanAkhwat - Suatu hari sepasang muda-mudi akan pergi untukberjalan-jalan. Setibanya pemuda di rumah orang tua sang gadis untuk menjemputnya.

Gadis: Masuk dulu ya, bertemu sama ayah
Pemuda : Boleh kah?
Gadis: Masuk saja, saya bersiap-siap dulu.

Masuklah sang pemuda melalui pintu utama. Pintu yang siap terbuka mengelu-elukan kedatangan si pemuda.

Pemuda : Assalamualaikum.
Ayah Gadis : waalaikumussalam!

Mendengar lantangnya suara Ayah si gadis, si pemuda kaku membatu. Lantas si gadis menyadarkan pemuda dari lamunan itu. Entah apa yang dipikirkannya.

Gadis : Mari, silahkan duduk
Pemuda : eh.,iyaa

Setelah mengucapkan salam dan berjabat tangan, duduklah si Pemuda di kursi yang hampir menghadap Ayah si gadis. Hanya koran yang menjadi ‘sitroh’ antara mereka.

Ayah Gadis : hendak jalan kemana hari ini?
Pemuda : ke Kota saja Pak, dia mau mencari barang katanya. entah barang apa saya tidak tahu.
Ayah Gadis : oh..
Pemuda : . . .

Hampir 5 menit suasana senyap tanpa suara. Dan ibu si gadis keluar dari ruang belakang membawa air dan kue kering. Si Pemuda pun tersenyum manis.

Ibu Gadis : Silahkan diminum dulu nak. Kamu sudah sarapan?
Pemuda : eh, Sudah Bu. Terima kasih.
Ibu Gadis : kamu ini malu-malu segala dengan kami.
Pemuda : saya hanya segan Bu. Hehe
Ayah Gadis : kapan kamu mau mengirim rombongan (lamaran)?
Ibu Gadis : eh, ayah ini?
Pemuda : hmm. Saya belum memiliki banyak uang Pak. Hehe
Ayah Gadis : kamu bawa anak kami kesana-kemari. Apa orang kata nanti?
Pemuda: (sebenarnya Malu dengan orang lain, serta malu dengan Allah). Setiap kami pergi kami selalu naik mobil Pak, tidak pernah berdekatan apalagi sampai bergandeng tangan. Oh iya, bisa saya tanya sedikit Pak?
Ayah Gadis : tentu saja, silahkan!
Pemuda : bapak dan ibu ingin saya menyediakan uang berapa untuk lamaran ini?
Ibu Gadis : kalau bisa Rp.20.000.000,-
Ayah Gadis : ehh, tapi kalau bisa lebih besar dari orang sebelah yang naksir juga sama gadis.
Pemuda : Maaf, Berapa itu Bu?
Ayah Gadis : Rp.40.000.000,- syukur-syukur bisa lebih
Pemuda : (Ya Allah, whhooa.. Rp.40.000.000,- darimana saya dapat uang sebanyak itu, aduh) Besar sekali Pak, apakah tidak bisa lebih sedikit, kita buat acara sederhana saja. Cukup mengudang keluarga, saudara dan tetangga dekat?
Ayah Gadis : itu nasib kamu nak, kamu yang akan menikahi anak kami. Lagipula dialah satu-satunya anak perempuan kami.

Si Pemuda pun hampir hilang akal ketika disebutkan ‘harga’ si gadis itu. Dan si Pemuda mencoba kembali berdiskusi dengan orang tua gadis pujaan hatinya.

Pemuda : Boleh saya bertanya lagi, apakah anak bapak pandai memasak?
Ayah Gadis : hmm,.boro-boro. Bangun tidur saja jam 10 lebih, bukan bangun pagi lagi itu. Habis bangun terus langsung makan siang.
Ibu Gadis : Apa sih ayahnya ini, anaknya mau dijadikan istri, dia malah cerita yang jelek-jelek.
Ayah Gadis : Ibunya pun sama suka terlambat bangun juga.
Ibu Gadis : ih ayah ini!
Pemuda: (bengong) Ehh.. iya cukup pak,
sekarang saya sudah tau. Kalau boleh bertanya lagi, bisa kah dia membaca Qur’an?
Ibu Gadis: bisa sedikit-sedikit kok
Pemuda : belajar dengan maknanya?
Ibu Gadis : mungkin.
Pemuda : hmm.
Ibu Gadis : kenapa?
Pemuda : Oh, tidak apa – apa bu. Pertanyaan terakhir, apakah dia rajin sholat?
Ayah Gadis : Apa maksud kamu tanya semua ini !? Dia kan dekat dengan kamu. Harusnya kamu juga tahu.
Pemuda : Setiap sedang diluar dan saya ajak sholat, dia selalu bilang sedang datang bulan. Sedikit – sedikit datang bulan. Saya jadi bingung, sebenarnya dia bisa sholat tidak.

Ayah dan Ibunya begitu kaget. Dan pada wajahnya begitu kemerahan menahan amarah.

Pemuda : Boleh saya sambung lagi. Dia tak bisa masak, tak bisa sholat, tak bisa mengaji, tak bisa menutup aurat dengan baik. Sebelum dia menjadi istri saya, dosa-dosanya juga akan menjadi dosa bapak dan ibu. Lagipula tak pantas rasanya dia dihargai Rp.40.000.000,-. Kecuali dia hafidz Qur’an 30 juz dalam kepala, pandai menjaga aurat, diri, dan batasan-batasan agamanya. Barulah dengan mahar Rp.100.000.000,-pun saya usahakan untuk membayar.

Tapi jika segala sesuatunya tidak harus dibayar mahal mengapa harus dipaksakan untuk dibayar mahal ? Seperti halnya mahar. Sebab sebaik-baik pernikahan adalah serendah-rendah mahar. Mata ayah si gadis direnung tajam oleh mata ibu si gadis. Keduanya diam tanpa suara.

Sekarang ketiganya menundukkan kepala. Memang sebagian adat menjadikan anak perempuan untuk dijadikan objek pemuas hati menunjukkan kekayaan dan bermegah-megah dengan apa yang ada, terutama pada pernikahan. Adat budaya mengalahkan masalah agama. Para orang tua membiarkan bahkan menginginkan anak perempuan dihias dan dibuat pertunjukkan di muka umum.

Sedangkan pada saat akad telah dilafadz oleh suami, segala dosa anak perempuan sudah mulai ditanggung oleh si suami.

Ayah Gadis : tapi kan, ayah hanya ingin anak ayah merasakan sedikit kemewahan. Hal seperti tu kan hanya terjadi sekali seumur hidup.
Pemuda : Bapak ingin anak bapak merasakan kemewahan?
Ibu Gadis : tentulah kami berdua pun turut gembira.
Pemuda : sungguh demikian ? boleh saya sambung lagi? bapak, ibu.. saya bukanlah siapa – siapa. Sekarang dosa anak Bapak, Bapak juga yang tanggung. Esok lusa setelah akad nikah terus dosa dia saya yang tanggung.

Belum lagi pasti bapak dan ibu ingin kami bersanding lama di pelaminan yang megah, anak Ibu dirias dengan riasan secantik-cantik­nya dengan make up dan baju paling mahal, di hadapan ratusan undangan agar kami terlihat mewah pula. Salain setiap mata yang memandang kami akan mendapat dosa. Apakah begitu penting hal tersebut jika dalam kehidupan sehari-hari kita malah berusaha untuk hidup sesederhana mungkin tanpa berlebih-lebihan.

Ibu si gadis segera mengambil langkah mudah dengan menarik diri dari pembicaraan itu. Si ibu tahu, si pemuda berbicara menggunakan fakta islam. Dan tidak mungkin ibu si gadis dapat melawan kata si pemuda itu.

Ayah Gadis : Kamu mau berbicara mengajari masalah agama di depan kami?
Pemuda : ehh. maaf pak. Bukan saya hendak berbicara / mengajari masalah agama. Tapi itulah hakikat. Terkadang kita terlalu memandang pada adat sampai lupa agama.
Ayah Gadis : sudah lah. Kamu sediakan Rp.40.000.000,- kemudian kita bicarakan lebih lanjut. Kalau tidak ada, kamu tak bisa kimpoi dengan anak ku!
Pemuda : Semakin lama lah hal itu. Mungkin di umur saya 30 atau lebih, saya baru bisa mengumpulkan uang tersebut dan bisa masuk meminang anak bapak.
Baiklah, .kalau memang bapak berharap tetap demikian, maka ’izinkan saya berzina dengan anak bapak’?
Ayah Gadis : hei! Kamu sudah berlebihan!, kamu jaga baik-baik omongan kamu itu.
Pemuda : dengar dulu penjelasan saya pak. Apa bapak tahu alas an orang berzina dan banyak orang memiliki anak di luar nikah? Sebab salah satunya hal seperti ini lah pak. Selalu saja orang tua perempuan menempatkan puluhan juta rupiah untuk mahar, harus menunggu si pria mempunyai pekerjaan dengan gaji begitu tinggi, sampai pihak pria terpaksa menunda keinginan untuk menikah. Tetapi cinta dan nafsu kalau tidak diwadahi dengan baik, setan yang jadi pihak ketiga untuk menyesatkan manusia.

Terlebih di zaman seperti ini yang cobaan dan kondisinya tidak seperti zaman bapak dan ibu dulu. Akhirnya mereka mengambil jalan pintas memuaskan nafsu serakah dengan berzina. Pertama memang hal yang ringan-ringan dulu pak, pegang-pegangan tangan, saling memeluk, dan sebagainya. Tapi semakin lama akan menjadi hal berat. Yang berat-berat itu bapak sendiri pun bisa membayangkan.

Ayah Gadis : lantas apa kaitan kamu dengan hendak berzina pula !?
Pemuda : Begini logikanya. Sepertinya yang terjadi dengan anak-anak lainnya. Bapak tidak memberi izin kami menikah sekarang, biar ada berpuluh juta uang dulu baru bisa menikah.

Kami hendak melepaskan nafsu bagaimana pak? setiap harinya kami mengenal lebih dekat dan semakin dewasa. Dia meminta saya menengoknya, semakin cinta saling melepas rasa rindu. Susah pak, itu Nafsu yang diberikan kepada manusia. Sebab itu saya dengan rendah hati meminta izin pada bapak untuk berzina dengan anak bapak. Terlepas apakah yang penting bapak tahu saya dan dia hendak berzina. Sebab rata-rata orang yang berzina itu orang tua tidak tau pak, tidak. Kelihatannya pemuda -pemudi zaman sekarang biasa-biasa saja padahal sebenarnya sudah pernah bahkan sering berzina. Ironisnya banyak orang menganggap hal itu tidak tabu lagi. Berzina bukan saja hal yang ehem-ehem saja. Ada zina-zina ringan, zina mata, zina lidah, zina telinga dll. Tapi sebab hal ringan itu lah yang akan menjadi berat.

Ayah Gadis : hmm. Kamu ini begitu pelik dan memperumit saja. Beruntung kamu bukan orang lain. Kalau orang lain, sudah dari tadi saya angkat parang. Begini nak, Tapi kalau tidak ada uang, bagaimana kamu akan memberi dia makan??
Pemuda : hehe. Bapak. lupakah Bapak dengan apa yang telah Allah pesankan pada kita.
“Dan menikahlah orang-orang bujang (pria dan perempuan) dari kalangan kamu, dan orang-orang yang sholeh dari hamba-hamba kamu, pria dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka. sesungguhnya karunia Allah Maha luas (rahmat dan karunianya), lagi Maha Mengetahui.” (An Nur 32).

Apakah kita tak yakin dengan apa yang Allah janjikan. Bapak dan Ibu juga pernah lah menjadi muda. Masalah datangnya harta, selagi kita terus berusaha itu adalah Rahmat-Nya yang sudah ditakdirkan pada tiap-tiap hamba-Nya. Lagipula pak, kalau makan dan minum itu Insya Allah, saya sanggup untuk memberikannya. Tempat tinggal bisa kita bicarakan lagi. Kalau hal ini bisa menghalangi kami dari melakukan dosa dan sia-sia. Apakah tidak lebih baik disegerakan. Bapak pun tak mau hal-hal tak tidak diinginkan terjadi.

Bapak si Gadis Diam tanpa kata, merenung kata – kata si pemuda, berusaha memikirkan cara untuk mematahkan kata-kata si Pemuda. Dan ayah si gadis mendapat akal.

Ayah Gadis : kamu tahu lah zaman sekarang ni. Kalau mengikuti cara kamu itu. Mungkin kamu tidak suka dengan acara persandingan yang mewah, Bapak bisa terima. Tapi kamu apa bisa menerima apa yang akan orang-orang katakan. Orang akan mengatakan anak aku ‘kecelakaan’ dan terpaksa menikah dengan kamu. Mau ditaruh dimana muka ini.
Pemuda : bagus juga pikiran bapak itu. Kalau ‘kecelakaan’ mana mau saya menikahi anak bapak. Karena akan selamanya menjadi haram, orang yang zina tidak akan pernah menjadi halal sekalipun dengan pernikahan. Kalau bapak memaksa ya sudah. Bisa ikut nikah masal kan bagus juga bisa berhemat tapi tetap ramai.
Ayah Gadis : serius lah nak!
Pemuda : begini pak, sekali lagi rasanya tidak perlu membayar puluhan juta dan mahar yang berlebihan sehingga memaksa diluar kemampuan. Tapi saya tak mengatakan tidak ada walimatul urus. Sedang walimatul urus itu tetap perlu dan disesuaikan dengan kemampuan. itu cara islam. Saya bukan hendak macam-macam dengan bapak. Syariat memang seperti itu. Maha baiknya Allah sebab masih menjaga kita selama ini, tapi hal sepele seperti ini pun kita masih memandang ringan dan kita tak percaya dengan apa yang telah Allah janjikan.
Saya benar-benar minta maaf kalau ada kata-kata saya yang membuat bapak tidak senag terhadap saya. Tidak juga bermaksud tidak takdzim dengan bapak dan ibu. Segalanya kita serahkan pada Allah, kita hanya bisa merencanakan saja.

Azan dzuhur berkumandang, jaraknya tidak sampai 10 rumah dengan rumah si gadis. Si pemuda memohon untuk ke surau dan mengajak bapak si untuk pergi bersama. Namun ajakan ditolak dengan lembut. Lantas sang pemuda memberi salam dan memohon untuk keluar.

Di pinggir jendela tua si gadis melihat si pemuda mengeluarkan kopiah dari sakunya dan segera di pakainya. Lalu masuk mobil dan hilang dari penglihatan si gadis tadi.

Sedang si gadis yang sedari tadi berdiri di balik tirai bersama ibunya meneteskan air mata mendengar curahan kata-kata si pemuda terhadap ayahnya. Kerudung lebar pemberian si pemuda sebagai hadiah padanya yang lalu digenggam erat. Ibu si gadis juga meneteskan air mata melihat pada perilaku anaknya. Segera ibu dan si gadis ke ruang tamu menghadap ayahnya.

Ibu Gadis : Apa yang anak itu katakan benar. Kita ini tak pernah memperhatikan syariat-syariat ringan agama selama ini. Terlalu melihat dunia, adat dan apa kata orang. Padahal mereka tak pernah juga peduli pada kita.
Ayah Gadis : hmm.. entahlah, ayah tak tahu. Begitu keras yang anak itu katakan tadi. Dia berpesan tadi, kamu suruh bersiap, lalu setelah dzuhur dia jemput kamu.
Gadis : sudah tidak ada semangat untuk pergi ayah. Kemudian si gadis menggapai telepon genggamnya dan mengetik pesan.
Si Pemuda yang selesai mengambil wudhu tersenyum saat membaca pesan yang baru saja diterima dari si gadis,
“Andai Allah telah memilih dirimu untukku, aku ridho dan akan terus bersama mu, apapun yang ada pada dirimu dan yang kamu miliki, aku juga akan terus pada agama yang ada padamu. Siang ini ga ada mood untuk keluar, maaf. Minggu depan ayah menyuruh kirim rombongan (lamaran) untuk ke rumah.“

***

Terkadang kisah seperti diatas masih saja sering terjadi. Wahai kalian pemuda dan pemudi yang dirahmati Allah, jika kalian merasa telah mampu dan yakin untuk menikah. maka segerakanlah. Sungguh- sungguh merugi orang yang menunda-nunda terhadap rahmatnya Allah. Silahkan SHARE dan berikan KOMENTAR ya.



Sumber : Sebarkanlah.com

Masya Allah, Sang Suami Sungguh Tegar Mendampingi Jenazah Istri yang Tewas Kecelakaan



CelotehanAkhwat - Setelah tahu Istri meninggal kecelakaan di jalan, sang suami menutupi aurat mayat istri, menunggu ambulance sembari berdzikir di sebelah mayat istri, membersihkan jalan dari darah istri, memandikan jenazah istri, mengkafani jenazah istri,

Jadi imam shalat jenazah istri, memanggul keranda mayat ke pekuburan istri, meletakkan jenazah istri di liang lahat, mengubur jenazah istri. Ya Allah, suami macam apa ini..

Cinta pada istrinya begitu menjulang, bahkan saat istrinya telah tiada. Pertemukan kembali mereka di SyurgaMu Ya Rabb..

Amin....#trenyuh

Semoga bisa dijadikan iktibar / contoh bagi yang membacanya agar terus bersyukur, waspada, dan senantiasa ingat Allah...

sumber : cerminan

TOLONG SEBARKAN!! Si Ibu Sibuk Main Smartphone, Balita Tewas Terlindas Mobil



CelotehanAkhwat - Penyesalan memang selalu datang terlambat, karena kinerja sebuah penyesalan selalu menyadarkan kesalahan yang kita perbuat. Dari penyesalan kita juga dapat belajar lebih baik lagi daripada sebelumnya terhadap kesalahan kita.

Inilah yang terjadi jika kita memilih asik bermain handphone atau biasa disebut gadget dan dapat melalaikan tugas kita sebagai seorang ibu yang harusnya menjaga penuh perhatian pada anaknya apalagi yang masih kecil. Itulah yang kini tengah dirasakan seorang ibu yang kehilangan putranya.

Balita berusia 2 tahun itu tewas tertabrak mobil SUV di depan mall Zhengzhou, Tiongkok karena kelalaian ibunya yang melepaskan anaknya yang masih balita begitu saja.

Balita itu lepas dari pantauan sang ibu yang sibuk mengotak-atik smartphonenya.

Menurut saksi mata mengatakan, ibunya sibuk main smartphone.
“Awalnya balita itu bermain-main di trotoar, lalu berlari ke jalanan dan tertabrak mobil,” kata saksi mata.

Wang, si penabrak kini tengah menjalani pemeriksaan di kantor polisi. Namun, pihak kepolisian tidak sepenuhnya menyalahkan Wang, ibu dari balita tersebut juga bersalah atas kelalaiannya.

Keduanya kini mendapat ancaman pidana atas kejadian yang diperbuat keduanya. 

sumber :catangsatu

MASYA ALLAH...Kok Ada Tukang Soto Kayak Gini?..[Bikin Merinding Bacanya]


.
CelotehanAkhwat - Sore itu sehabis pulang kantor, saya mampir di sebuah kedai Soto Ayam Madura di Jl.Raya Halim, Cililitan-Jakarta Timur...Saya memesan semangkok soto ayam dan duduk membaca koran menunggu macet yg belum juga terurai...maklum nasib karyawan yang pulang kerja selalu terjebak macet. Saya suka sekali makan soto apalagi di musim hujan begini hehehe..
.
Seorang ibu setengah tua dengan 2 anaknya yang masih Balita dengan penampilan sederhana tiba-tiba masuk ke kedai, " Pak, berapa harga semangkok soto ?" tanya si ibu tersebut.
.
"10.000, Bu" jawab penjual soto sambil tersenyum...

" Kedua anak saya sungguh ingin makan soto, tapi uang saya hanya ada 7000 rupiah, maaf pak apa bisa dibuat 2 porsi walau hanya kuah dan sedikit sohun, gak jadi masalah " tanya si ibu sedikit ragu-ragu...
.
" Oh, mari bu silakan duduk " kata bapak penjual soto.. lalu nggak sampai 5 menit, tiga mangkok soto berukuran besar sudah dihidangkan di depan...
.
" Tapi uang saya hanya 7000... Pak ?" Tanya ibu sekali lagi dengan sedikit ragu,..sang ibu masih punya harga diri untuk tidak meminta penuh...
.
" Oh..nggak apa apa bu, ibu bertiga makan saja dan simpan uang ibu ". .Ibu itu tersenyum dan kemudian membungkukkan tubuhnya...
.
Saya tersenyum kagum, melihat kebaikan penjual soto.. saya pun kembali meneruskan makan saya...sekitar 15 menit, si ibu dan kedua anaknya pun beranjak pergi sambil mengucapkan terimakasih yang tidak terhingga kepada si bapak penjual soto.
.
Kemudian seorang pemuda sepertinya yang dari tadi duduk cuek di pojokan yg sambil main smartphonenya tiba-tiba membayar kepada si penjual soto dengan uang Rp. 100.000 dan kemudian pergi begitu saja.
.
"Mas, ini kembaliannya", ujar si penjual soto.

"Saya makan 1 mangkok dan 1 bungkus kerupuk sama teh manis ya, nah sisanya untuk bayar soto si ibu dan 2 anaknya tadi ya bang", kata pemuda itu sambil menghidupkan sepeda motor maticnya dan kemudian beranjak pergi sambil menerobos hujan...
.
Saya benar-benar terpesona, dengan kebaikan-kebaikan yang dihadirkan Tuhan di depan mata saya...
.
Si ibu miskin yang jujur serta tidak meminta-minta, si bapak penjual soto yang baik hati serta pemuda yang pemurah. Dan saya sendiri ikut kecipratan kebahagiaan karena melihat kejadian itu...
.
Jika saja setiap orang tidak melulu menggunakan Hukum Dunia, Untung dan Rugi.. Tentu pintu-pintu kesempatan, keberkahan akan banyak dibuka oleh Tuhan YME...
.
Jika saja setiap orang lebih dahulu MEMBERI bukan meminta, dunia akan punya banyak WARNA yang INDAH.."

sumber : yangunik

Menangis Hatiku Saat Malam Pertama Disuruh Masak Oleh Suamiku, Namun Allah Memberiku Kejutan...



CelotehanAkhwat - Setelah walimah selesai, kedua pengantin itu segera ke apartemen. Malam ini adalah malam pertama mereka.

Keduanya masih saling terdiam di atas ranjang, hanya sekali-kali beradu pandang. Tiba-tiba telepon genggam suami berbunyi. Rupanya ada beberapa orang temannya yang terlambat menghadiri walimah tadi.

“Tadi mobil kami mogok,” kata teman di balik telepon. Mereka mengabarkan posisi mereka dan akan tiba beberapa waktu lagi di apartemen, jika sang pengantin mengijinkan. Mereka tahu persis bahwa ini adalah malam pertama sehingga mereka tak mau mengganggu. Rupanya, sang pengantin tidak hanya mengijinkan, ia juga bertanya apakah mereka sudah makan.
“Belum,” jawab mereka dengan polos.
“Baiklah, nanti aku akan meminta istriku menyiapkan makan malam untuk kalian”
“Yang benar saja. Ini malam pertama, mana mungkin ada pengantin wanita yang mau masak di malam pertama.”
“Ya kalau tidak mau tinggal aku belikan makanan yang sudah jadi,” jawabnya.

Laki-laki itu kemudian memberitahu istrinya bahwa teman-temannya akan datang. “Kita siapkan makan malam untuk mereka ya, mereka datang dari jauh. Tadi mobilnya mogok. Insya Allah ini bagian dari memuliakan tamu,” sang istri mengangguk. Meskipun dalam hati ia sebenarnya agak keberatan ada tamu di malam pertama mereka.

Sang suami pamit keluar untuk ke supermarket terdekat. Tak seberapa lama, ia pun kembali sambil membawa beberapa kantong belanjaan. Betapa terkejutnya sang istri, rupanya suaminya membeli bahan-bahan mentah. Bukan makanan yang sudah jadi.

“Tolong masakkan untuk tamu kita ya,” kata sang suami. Mendengar ini, tangis sang istri hampir pecah. Ia disuruh masak di malam pertama? Tapi demi mentaati suami yang baru malam ini mereka berduaan, sang istri tidak protes. Ia bergeges pergi ke dapur yang lokasinya menyatu dengan ruang tamu apartemen itu.

Sang suami tidak tahu, saat mulai memasak, mata istrinya sudah berkaca-kaca. Ia tak habis pikir mengapa ia harus masak di malam pertama. Ada butir-butir bening mulai membasahi pipinya.

Bel berbunyi. “Assalamu’alaikum…” ucap salam terdengar serentak saat sang suami membukakan pintu. Rupanya teman-temannya telah datang, tepat di saat istrinya hampir selesai memasak.

Melihat pengantin wanita itu memasak, 10 pemuda itu terpana. Mereka tak menyangka bahwa mereka akan dijamu dengan makan malam yang dimasak oleh pengantin baru.

Selesai makan dan mengucapkan selamat serta sedikit bincang-bincang, mereka undur diri. Tak lupa mereka meminta maaf karena telah mengganggu.

Ketika sang suami mengantar mereka ke depan pintu ruang apartemen, istrinya membatin. “Mungkin sebaiknya besuk aku minta diantar pulang ke rumah orang tua.” Namun betapa terkejutnya muslimah itu, sang suami masuk ke apartemen sambil memberikan uang 50 ribu riyal kepadanya.

“Apa ini?”
“Ternyata tadi teman-temanku saling berjanji satu sama lain, jika engkau mau memasak di malam pertama ini, masing-masing mereka akan memberikan 5.000 riyal. Dan mereka tidak membayangkan ada istri shalihah sepertimu yang mau memasak di malam pertama demi menghormati tamu suaminya.”

Masya Allah… baru saja perasaan sang istri berkecamuk dan ingin pulang ke rumah orang tua, rupanya Allah memberikan kejutan indah kepadanya. Berkat ketaatannya kepada suami dan menghormati tamu, Allah memberikan hadiah 50.000 riyal (setara Rp 190 juta). Selain itu, ia juga mendapat pujian dari suaminya. Sebuah tanda cinta yang menghangatkan malam pertama. Dan soal malam pertama itu, masih ada waktu. Toh baru tengah malam.

sumber : cahayamuslim

Niat Rekam Aurat Istri Orang, yang Terekam Malah Istri Sendiri




CelotehanAkhwat - “Jangan pergi ke salon ya,” kata pria itu kepada istrinya.
“Kenapa, Bang?”
“Ya, pokoknya jangan pergi ke salon, apalagi spa.”

Bukan masalah uang yang membuat pria itu melarang istrinya ke salon. Bahkan ia menyuruh istrinya menelepon salon agar datang ke rumah jika perlu perawatan. Ia melarang istrinya ke salon karena ia khawatir istrinya direkam.

Hah, direkam? Mengapa ada kecurigaan seperti itu? Rupanya itu berangkat dari kejahatannya sendiri. Ia telah bekerja sama dengan seorang pemilik salon untuk merekam para wanita di salon itu. Dengan kamera tersembunyi, wanita-wanita yang sedang berganti baju, spa hingga mandi direkam.

Sekian hari sekali ia datang mengambil rekaman itu ke salon, memindahkan dan menyimpannya di komputer, kemudian ia gandakan. Sebelum diedarkan ke jaringan pembeli, ia tonton dulu bersama teman-temannya.

Itulah yang melatari mengapa ia melarang istri dan saudara-saudara perempuannya datang ke salon. Ia menganggap semua salon sama seperti salon yang ia ajak kerja sama. Di dalamnya ada kamera rahasia.

Seperti sebelumnya, hari itu ia menerima rekaman dari salon. Setelah ia menonton bagian awal hasil rekaman, ia segera menggandakannya.

“Teman-teman, kali ini kita akan melihat video terbaru,” katanya kepada rekan-rekan yang telah berkumpul.

Mata-mata tak berkedip. Memperhatikan detik demi detik video rekaman itu. Sebagian korban kamera tersembunyi itu, mereka kenal orangnya. Fulanah, wanita yang beralamat di jalan A. Fulanah, istri Tuan B. Fulanah, calon pengantin yang datang ke salon untuk hari pelaminannya.

Hingga tiba seorang wanita yang semula tidak jelas wajahnya. Pria itu terkejut dengan siulan teman-temannya yang terkagum-kagum dengan wanita itu. Ia pun memperhatikan dengan seksama. Betapa terkejutnya dia, ternyata wanita yang videonya sedang ditonton teman-temannya itu adalah istrinya sendiri. Marah, malu, cemburu dan berbagai perasaan bercampur jadi satu.

Segera ia hentikan pemutaran video. Ia bubarkan forum maksiat itu dan ia patahkan kaset DVD-nya. Untung saja setumpuk kaset yang akan diedarkan masih berada di ruangan. Ia pun menghancurkan kaset-kaset terkutuk itu.

Setelah kejadian itu, pria tersebut kemudian bertaubat. Ia bertekad menjauhi bisnis haram tersebut.

*Diadaptasi dari kisah nyata Qashashun Abkatni karya Salim Muraisyid.

sumber : cahayanmuslim 

Screenshot Percakapan Revi dan JK : Demi Pacar Revi Rela Pindah Agama Namun Dicampakkan



CelotehanAkhwat - Revi Mariska, artis cantik ini membuat geger lantaran mengaku dirudapaksa. Ia kerap mengunggah foto-foto kontroversial, kali ini ramai dibicarakan jika Revi berpindah agama, meskia tak pernah terbuka mengakui pindah agama, namun ia tak menyangkal pernah sembahyang di klenteng, rumah ibadah umat Konghucu.

Revi relah pindah agama demi JK Oscar, pria keturunan Tionghoa yang diduga merupakan kekasihnya. Namun JK justru mencampakkannya, hal ini bisa dilihat dari transkrip percakapan Revi dengan JK yang diposting di Instagram @xuxu_rm.

Reva mengaku rela sembahyang di Klenteng untuk mengikuti kemauan JK, namun ia justru disia-siakan, padahal sudah banyak berkorban bagi JK.

"Dulu aja aku nurut sama kamu, suruh ini itu mau kok. Suruh sembahyang di klenteng mau juga. Trus kamu ilang ga ada kabar. Ngilang muncul lagi, ngilang muncul lagi," tandas Revi Mariska di salah satu screenshot percakapannya dengan JK.


Hubungan keduanya putus nyambung, JK meminta balikan maka diterima oleh Revi, bahkan Revi tak menolak saat disuruh JK sembahyang di klenteng.

"Lo srh backstreet gue jambani..sembahyang di klenteng gue lakuin pas imlek kmren kan ? Lo mikir jgn tahu enaknya doang," tegas Revi Mariska.

Pernyataan Revi diperkuat dengan foto dirinya sembahyang di klenteng, memperkuat dugaan jika Revi Mariska pernah menganut agama Konghucu. Selain foto sembahnyang di klenteng ia juga mengunggah foto memakai kalung salib, dan terbaru mengenakan jilbab. Banyak netizen yang bertanya mengenai agama pemain sinetron ini

"No comment deh.. Ad berita begini," tulis Revi Mariska di keterangan foto berjudul 'Muslim, Pakai Salib dan sembahyang di Klenteng, Revi Agamanya Apa?'.



sumber : berantai